MODUL PELATIHAN
TEAM BUILDING
Ilustrasi Tujuan :
· Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat· Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
· Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
· Peserta mengetahui proses pembentukan tim
· Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif
· Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal
Sasaran: Organisasi pemuda-pemudi Sidorejo
Alur
Figure 1
Rundown Pelatihan
Sesi | Tujuan | Waktu | Metode |
I. Pembukaan (Let’s Start !!!) | Menciptakan suasana yang kondusif bagi pelatihan | 07.00-08.00 | Games, Lembar kerja |
II.Pembentukan Tim (Gather Up) | Mengenalkan kepada peserta tahapan pembentukan tim dan faktor yang mempengatuhinya | 08.00-09.00 | Games, Ceramah, Film |
Game: Draw a House | |||
Movie Clip: Power of Team Work | |||
III. Peran Dalam Tim (My Role) | Menjadikan peserta mengetahui perannya dalam tim, dan mengetahui pentingnya sebuah peran dalam tim | 09.00-10.30 | Games, Diskusi, Simulasi |
Game: Egg Race | |||
IV. Komunikasi Efektif | Peserta mampu melakukan komunikasi secara efektif dalam tim | 10.30-11.30 | Games, Ceramah |
Game: Tokyo Tower |
Nama Sesi : Let’s Start !!!
Target :
- Peserta dan fasilitator saling mengenal dan menimbulkan kedekatan.
- Peserta memahami hasil yang akan diperoleh setelah mengikuti training.
- Tercipta suasana training yang kondusif.
Metode : Games, diskusi
Peralatan :
- Tag name sebanyak jumlah peserta
- Kertas asturo
- Spidol
- Cat asturo/lipstik
- Selotip
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Perkenalan (20 menit)
- Trainer dan fasilitator berkenalan kepada peserta
- Fasilitator membagikan kertas tag name kepada peserta
- Trainer meminta peserta mengisi tag name dengan kata sifat yang mewakili dirinya. Fasilitator mengambil kembali tag name yang telah ditulisi
- Fasilitator mengembalikan tag name secara acak
- Trainer menyuruh peserta mencari pemilik tag name namun tidak diperkenankan menanyakan secara langsung menggunakan kata yang tertulis di tag name atau hanya bertanya apa yang ditulis oleh teman yang ia jumpai
II. Pembagian Kelompok (25 menit)
Trainer membagi peserta ke dalam beberapa kelompok menggunakan metode game “Kapal Sekoci”
- Trainer membawa peserta pada suasana kapal yang akan tenggelam. Di dalam kapal itu terdapat beberapa sekoci yang hanya muat untuk beberapa orang saja. Sekoci itu harus ditumpangi dengan jumlah yang pas tidak boleh kurang atau lebih karena akan hanyut atau tenggelam.
- Trainer memberikan instruksi kepada peserta agar menaiki sekoci dengan jumlah yang ditentukan oleh trainer. Instruksi : “Sekoci hanya muat untuk 5 orang!”.
- Peserta yang berkumpul dengan jumlah yang tidak sesuai dengan instruksi trainer mendapat hukuman di-coret wajahnya
- Trainer menentukan jumlah penumpang sesuai jumlah dalam satu kelompok yang dikehendaki. Instruksi terakhir ini menjadi kelompok yang akan digunakan seterusnya.
III. Kontrak Belajar (15 Menit)
- Trainer menginstruksikan agar peserta dalam kelompoknya mendiskusikan keinginan yang akan dicapai setelah mengikuti training
- Peserta diminta menuliskan keinginan yang akan dicapai pada kertas asturo dan ditempel di ruang pelatihan berlangsung
- Trainer menerangkan tujuan training dan sesuatu yang akan didapatkan peserta setelah training
- Trainer menampilkan peraturan yang berlaku selama training berlangsung dan ditempel di ruang pelatihan.
Sesi II
Nama sesi : Gather Up
Target : Peserta mengetahui proses pembentukan tim
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Ceramah, Film
Peralatan : Whiteboard
Spidol
LCD + Sound System
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Aktivitas Pemantik (15 menit) game Puzzle
· Peserta dibagikan satu potongan gambar
· Peserta diminta membagi diri menjadi 3 kelompok. Seluruh peserta diminta mencari sendiri kelompoknya berdasarkan kesamaan tertentu dari gambar yang ada pada mereka
· Apabila satu kelompok lebih besar dari seharusnya, maka diantara mereka harus pindah kelompok lain dengan alasan keterkaitan tema gambar,
· Kelompok menyusun cerita dari kumpulan gambar kelompok, kemudian wakil kelompok menceritakan hubungan potongan gambar tersebut
Inti pemaknaan:
Dalam melaksanakan suatu tugas, memerlukan proses komunikasi dan memiliki tujan yang jelas. Tiap orang memiliki tujuan, bayangan, persepsi mengenai tugas yang diberikan, agar tugas dalam satu tim dapat dikerjakan dengan baik perlu adanya komunikasi dan saling memahami antar anggota tim.
II. Tahapan pembentukan tim
· Fasilitator menayangkan slide yang berisi mengenai pembentukan tim
· Ketika menayangka slide, fasilitator dapat bertanya kepada peserta pengalamannya ketika bermain game tadi
Inti Pembahasan
Forming | Hal ini muncul bersama tahapannya. Anggota mungkin tidak memilih untuk bergabung dengan tim tetapi telah dipilih Perasaan ketidakpastian dan kecemasan akankah mereka cocok satu sama lain? Akankah orang lain melihatnya sebagai satu keuntungan untuk kelompok |
Storming | Ini adalah tahapan pembentukan ketika anggota mulai mengambil peran. Tahap ini merupakan tahapan kunci yang mungkin memunculkan eksperimentasi, persinggungan, permainan dan bahkan konflik. Mungkin terjadi pertarungan kekuatan. Pertentangan kepribadian bisa saja terjadi dan mungkin terjadi pemberontakan terhadap kepemimpinan. |
Norming | Ini merupakan tahapan stabilisasi ketika aturan, ritual dan prosedur diputuskan dan diterima. Identitas peran disetujui dan kebersamaan berkembang. Persetujuan untuk maju ke depan. |
Performing | Ini adalah tahapan pencapaian; pelaksanaan tugas. Tim menjadi satu kelompok kerja, dengan peran yang saling berhubungan, ada spesialisasi dan pembagian kerja. Melalui kerjasama dan partisipasi tim akan bekerja menuju pencapaian tujuannya. |
III. Pemutaran Film Power Of Team Work (5 menit)
Inti Pemaknaan :
Dengan melakukan kerjasama tim yang bagus dan terkoordinasi dengan baik, maka tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan hal yang awalnya tidak mungkin, akan menjadi mungkin
Sesi III
Nama sesi : My Role
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta mampu melakukan peran didalam tim secara optimal
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Metode : Games, Diskusi
Peralatan : Telur mentah
Meja
Balon
Kertas,
Meteran tali,
Gulungan isolasi
Sepasang gunting
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Game Egg Race (60menit)
· Bagi peserta berdasarkan kelompok awal
· Tiap kelompok akan mendapatkan 2 buah telur, balon, kertas, meteran, gulungan isolasi, sepasang gunting
· Tugas peserta adalah membuat suatu bentuk, menggunakan bahan yang tersedia, agar ketika telur dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak pecah.
· Tiap tim memperoleh 2 kali kesempatan
· Waktu pembuatan bentuk adalah 20 menit.
· Mulai refleksi dengan menanyakan umpan balik tim terhadap apa yang terjadi selama persiapan.
· Coba gambarkan:
o Siapa yang aktif, siapa yang pasif?
o Siapa yang berpartisipasi, siapa tidak?
o Apakah setiap orang berpartisipasi dalam cara yang sama ? Seberapa berbeda mereka ?
o Adakah pemimpin dalam tim?
o Adakah perselisihan? Bagaimana Anda menghadapinya?
o Adakah perasaan frustrasi?
· Jelaskan bahwa akan sangat berguna apabila kita mau meluangkan waktu sedikit untuk merefleksikan peranan kita dalam tim. Bagikan lembar penilaian diri dan beri waktu sekitar 10 menit untuk mengisinya.
· Perkenalkan konsep tentang adanya berbagai tipe dari peranan tim, tiap peran memiliki satu tujuan spesifik, dan secara bersama memastikan efektivitas kerja tim. Diskusikan perbedaan karakter dari setiap peranan.
· Fasilitator memperkenalkan tahap-tahap yang berbeda dalam kehidupan satu tim.
Inti Pembahasan
Peran | Penampilan khas | Sifat positif | Kelemahan yg mungkin |
Chair (kursi) | Tenang, percaya diri, terkontrol | Terbuka terhadap semua ide-ide tanpa prasangka, tujuan jelas | Hanya biasa saja dalam kemampuan intelek dan kreatifitas |
Shaper (pembentuk) | Tegang, dinamis, terbuka | Banyak dorongan, tantangannya adalah segala sesuatu yang tidak begerak | Tidak sabar, gampang diprovokasi dan kasar |
Source (Sumber) | Individualis, serius, tidak ortodoks | Sangat intelek, imajinatif, pengetahuan | Di awang-awang, mengabaikan detail praktis dan protokol |
Investigator | Terbuka, antusias, ingin tahu | Berhubungan dg orang baru, menjelajahi ide-ide baru, menyukai tantangan | Kehilangan minat `setelah tantangan awal dilalui |
Monitor | Tenang, tidak emosional, hati-hati | Keputusan yag tepat, bisa dipercaya, | keras kepala Kurang inspirasi atau kemampuan untuk memotivasi orang lain |
Hard worker (pekerja keras) | Konservatif, bertanggung jawab, teramalkan | Kemampuan mengorganisir, masuk akal, pekerja keras, disiplin | Tidak fleksibel, tidak tanggap terhadap ideide baru |
Team Worker (pekerja Tim) | Berjiwa sosial, agak lunak, sensitif | Menanggapi orang dan situasi, mendorong semangat tim | Tidak bisa memutuskan pada saat-saat kritis |
Completer (Penyelesai) | Teratur, rajin, pencemas | Tabah sampai akhir, perfeksionis | Takut terhadap halhalkecil, tidak pernah meninggalkan satu pekerjaan pun |
Sesi IV
Nama sesi : Komunikasi efektif
Target : Peserta mampu menyampaikan ide secara baik dan efektif
Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi
Peserta memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Peserta mampu mengetahui pola komuniskasi yang efektif
Metode : Games, Diskusi
Peralatan : Flipchart, Spidol
LCD
Sound System
Tempat : Ruang Pelatihan
Waktu : 60 menit
Prosedur :
I. Aktivitas Pemantik, game Gambar berantai (30 menit)
· Fasilitator membagi kelompok kedalam kelompok-kelompok kecil 5 – 7 orang. Kepada mereka dijelaskan bahwa masing-masing kelompok harus membuat gambar bersama dengan peraturan tertentu. Obyek yang akan digambar dituliskan di atas flipchart masing-masing.
· Aturan main:
- Semua peserta diminta keluar ruangan dan menunggu panggilan masuk oleh fasilitator.
- Bila dipanggil, setiap kelompok mengirimkan satu orang wakilnya untuk memulai menggambar sesuai dengan judul yang tertera pada flipchart.
- Waktu bagi setiap peserta untuk menggambar 30 detik.
- Setelah 30 detik, fasilitator menginstruksikan wakil pertama untuk berhenti menggambar, dan berkumpul ditengah ruangan (tidak diperkenankan meninggalkan ruangan). Wakil berikutnya dipanggil masuk untuk melanjutkangambarnya.
- Setelah 30 detik, proses pada butir 3d diulang, demikian seterusnya sampai wakil terakhir.
- Peserta yang menjadi wakil terakhir dari kelompok diberi waktu 1,5 – 2 menit untuk melengkapi dan menyempurnakan gambar kelompok.
- Ketika semua peserta telah meninggalkan ruangan untuk menunggu dipanggil masuk, fasilitator menuliskan judul/nama binatang yang harus digambar. Usahakan agar tiap kelompok diberi tugas membuat gambar yang berbeda. Binatang yang dipilih hendaknya yang cukup dikenal namun tidak terlalu sederhana (belalang, kadal, cecak, tupai, kelalawar, katak, kepiting )
· Setelah peserta terakhir dari tiap kelompok menyelesaikan tugasnya maka gambar-gambar tersebut dikumpulkan dan satu persatu diperlihatkan di kelas.
· Bersama para peserta, fasilitator mendiskusikan hasil kerja kelompok yang dibuat tanpa komunikasi dan tanpa perencanaan.
· Ditanyakan kepada penggambar pertama, apakah gambarnya berkembang sesuai dengan yang dia rencanakan atau perkirakan. Penggambar terakhir diminta menceritakan seberapa banyak perbaiakn atau perubahan yang harus dilakukannya untuk menyempurnakan gambar tersebut.
Inti Pembahasan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pertukaran informasi dan perasaan yang membawa orang kepada saling pengertian. Komunikasi akan mengikat hubungan antara komunikator dengan komunikan (pemberi dan penerima informasi), sehingga akan menyebabkan terjadinya perubahan perilaku, kebijakan dan lain-lain.
Unsur-unsur Komunikasi
Dalam pengertian di atas bahwa dalam komunikasi terdapat lima unsur yang harus ada, yaitu:
• harus ada orang yang menyampaikan informasi atau komunikator
• harus ada pesan yang hendak disampaikan
• harus ada orang yang mendengarkan
• terjadi perubahan perilaku
• sarana komunikasi.
Dalam suatu organisasi, komunikasi memainkan peranan yang penting. Organisasi dapat mencapai tujuan apabila terjalin komunikasi yang baik antar anggotanya, dan tidak mungkin suatu organisasi dapat mencapai tujuan jika komunikasi antar anggota berjalan dengan buruk. Komunikasi tidak harun hanya dari ketua, seorang anggota pun memiliki hak yang sama dalam berkomunikasi, bahkan komunikasi yang baik dalam suatu organisasi adalah komunikasi dua arah, antara ketua ke anggota dan sebaliknya.
II. Penutup
Trainer menutup acara dengan mengajak peserta bertepuk tangan untuk kesuksesan bersama.
Selamat siang, saya mahasiswa psikologi semester akhir dan sedang mengerjakan skripsi berkaitan dengan pelatihan teamwork. Saya ingin mengadaptasi modul yang Anda share diatas apakah Anda berkenan dan mengizinkan? Terimakasih.
BalasHapus