20 Apr 2011

Tugas mid pelatihan dan pengembangan

Training baik itu secara fisik, mental, dan intelektual sangat penting dalam memfasilitasi bukan hanya level produktivitas tetapi juga perkembangan dari anggota pada setiap organisasi. Bagaimanapun juga pengetahuan adalah kemampuan, pemahaman, kecakapan, informasi, dimana setiap individu membutuhkannya agar individu mampu berfungsi secara efektif dan bekerja dengan efisien. Abodium (1999) menyampaikan bahwa training adalah perkembangan sistematik dari pengetahuan, kemampuan dan sikap yang diperlukan oleh karyawan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan atau tugas yang diberikan. Adeniyi (1995) mengobservasi bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan adalah sebuah aktivitas pekerjaan yang dapat membuat sebuah kontribusi besar pada keefektifan menyeluruh dan keuntungan pada sebuah organisasi. Oribabor (2000) menyatakan bahwa tujuan pelatihan dan pengembangan terletak pada mengembangkan kompetensi seperti teknis, manusia, konsep, dan manajerial. Pitfield (1982) berpendapat bahwa tujuan dari training adalah : memberikan kemampuan, pengetahuan, dan bakat untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan secara efisien, mengembangkan karyawan sehingga nantinya karyawan tersebut memiliki potensi, karyawan akan mengalami kemajuan, meningkatkan efisiensi dengan berkurangnya pekerjaan yang tidak berguna, penyalahgunaan dari alat-alat dan mesin, dan mengurangi resiko kecelakaan kerja secara fisik.

Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan utama dari pelatihan dan pengembangan adalah untuk meningkatkan kualitas dari trainee, memformulasikan dari tujuan tersebut untuk kebutuhan yang berbeda dan cara untuk meraihnya. Tujuan training sangat penting karena tujuan training tersebut menentukan model dan isi dari program training.

Metode Pelatihan dan Pengembangan
  1. On the job training/coaching
Ini berkaitan dengan training formal pada pekerjaan. Seorang pekerja menjadi berpengalaman pada pekerjaan yang membutuhkan waktu lembur. bertujuan untuk memodifikasi pekerjaan.
  1. Induksi/orientasi
Untuk peserta baru pada pekerjaan agar membuat mereka menjadi familiar dengan kebutuhan yang berbadan hukum seperti norma, etika, nilai, dan regulasi.

  1. Apprenticeship
Metode training dimana seorang yang belum memiliki skill belajar dibawah orang yang memiliki skill.
  1. Demonstrasi
Belajar dari contoh, dimana oleh karyawan yang memiliki kemampuan menunjukkan pekerjaan.
  1. Vestibule
Ini dilakukan melalui alat/perlengkapan tambahan industri dengan tujuan untuk mentransfer kemampuan dan teknologi. Oleh karena itu menempatkan seorang individu dengan area pekerjaan atau organisasi yang relevan.
  1. Formal Training
Proses pembelajaran secara praktis dan teoritis dimana dapat dilakukan didalam atau diluar organisasi. Ketika training dilaksanakan didalam organisasi ini disebut in-house organization. Off-house training dilakukan di tempat-tempat yang profesional seperti universitas atau instintut.

Pendekatan training
  1. Administrative approach
Pendekatan training sesuai dengan pendirian dari keuangan dan kebijakan
  1. Welfare approach
Pendekatan training sesuai dengan pertimbangan asing. Maksudnya organisasi mengirimkan karyawan-karyawannya training ke luar negeri dengan maksud untuk mendapatkan kesejateraan dan memungkinkan karyawan tersebut aman dari pekerjaan di organisasi lainnya
  1. Political approach
Bagi siapa yang memiliki posisi yang istimewa untuk menjamin kesempatan training lebih dan diatas koleganya.
  1. Organizational development approach
Pendekatan ini menggunakan kebutuhan yang berhubungan dengan training sebagai perttimbangan seleksi.
  1. Systematic or need – based training
Proses seleksi disini berdasar pada identifikasi dari kebutuhan training, ini digunakan oleh organisasi untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Organization Effectiveness
Daft (1983) menyatakan sebagai tingkat dimana sebuah organisasi merealisasikan tujuannya. Mondy et al (1990) mendefinisikannnya sebagai tingkat dimana sebuah organisasi menghasilkan output yang diharapkan. Oguntimehin (2001) menyatakan bahwa organization effectiveness adalah kemampuan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.

Staff Training and Development VS Organizational Effectiveness
Aspek final akan menguji bagaimana pelatihan dan pengembangan karyawan meningkatkan organizational effectiveness. Tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah sama, keduanya meningkatkan kapasitas individu untuk memberikan kontribusi secara optimal untuk perkembangan organisasi. Dalam organisasi yang lebih kompleks, seperti instintut pendidikan dimana terdiri dari human being, level pelatihan dan pengembangan akan menuju cara dalam menentukan efektivitas staff dan meningkatkan produktivitas.

SUMBER PUSTAKA :

”Staff Training and Development: A Vital Tool for
Organisational Effectiveness”
D. A. Olaniyan
Department of Educational Management, University of Ibadan, Ibadan, Nigeria
Lucas. B. Ojo
Department of Educational Management, University of Ibadan, Ibadan, Nigeria
European Journal of Scientific Research
ISSN 1450-216X Vol.24 No.3 (2008), pp.326-331
EuroJournals Publishing, Inc. 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar